Jumat, 20 Januari 2017

Raih Impian Gapai Ridho Tuhan





Januari, 2017. Awal tahun ini kita semua harus punya tujuan. Apa ya yang akan kita lakukan di tahun ini? Tentunya harus lebih baik dan bermanfaat dari tahun sebelumnya. So, kegiatan catat mencatat di buku agenda masih saya lakukan. Semata-mata untuk memantapkan impian dan agar selalu ingat arus kehidupan versi diri saya nanti.

Impian di tahun 2017 ini, harus jadi nyata, insyaallah. Jangan sampai kayak impian di tahun-tahun sebelumnya. Impian yang sekedar angan-angan tanpa tindakan. Ya mana bisa jadi nyata -.-
Impian yang menggantung di bintang surya, tanpa pernah bisa tergapai. Karena apa? Karena kaki yang berat untuk melangkah ke depan. Malasnya otak untuk berpikir serius, malah lebih suka yang instan. Juga karena tangan yang terlalu angkuh untuk mencapainya.

Sebisa mungkin, impian tahun 2017 ini harus tercapai sesuai targetlah. Walau kaki berpijak di bumi, tapi tangan ini harus bisa mencapai impian di bintang surya :)

5 Impian yang ingin saya capai di tahun ini, adalah..

1)  Menyeimbangkan antara Dunia dan Akhirat
Hal yang pertama ini saya jadikan impian utama. Impian sekaligus masalah awal tahun. Dengan padatnya kurikulum pendidikan tahun ini, dan banyaknya kegiatan madrasah, sulit untuk menyeimbangkannya. Saya di sekolah dari jam 7 pagi sampai 4 sore. 9 jam untuk menuntut ilmu umum, sedangkan di madrasah cuma 3 jam. Itu pun masih sulit mencari waktu ngerjain PR XD
Prinsip saya sih, simple saja. Karena di sekolah sudah 9 jam, sangat sangat sangat menyita waktu kehidupan #apaini, jadi kalau sudah di rumah, harus bijak me-manage waktu istirahat dan kegiatan di madrasah.

Antara sekolah dan madrasah, jujur lebih bahagia di madrasah. *iya karena minatnya di situ* 
Pun pikiran ini lebih gampang nyantel pelajaran madrasah daripada dijejelin rumus trigonometri :3 Andai saja, belajar agama yang lebih lamaa, dan belajar ilmu pengetahuan itu cuma kegiatan ekstrakulikuler (^o^)// ((andai))~~ :v

Pernah denger ngga? Kalimat: “Jadikanlah akhirat sebagai tujuan, maka dunia akan mengikuti”

Iya sih bener, dulu pun sempat terjebak dengan kalimat di atas. Berlebihan dalam urusan agama, dan mengabaikan perkara dunia. Alhasil, salah tanggap! Tapiii tetep berkah XD
Berkat nasihat demi nasihat yang terlontar dari orang tua, tentang masa depan, yadah! Dunia pun mau ngga mau harus tetep difokusin. Yaa sekarang tinggal bagaimana mengatur agar dunia akhirat sama-sama dirihoi Allah :)
Tapi apabila ada perkara yang bebarengan antara dunia akhirat, sebisa mungkin utamain yang akhirat dong. 
Umar bin Khattab yang seorang khalifah saja permisi dari kegiatan duniawinya untuk ibadah. Begitu pula orang-orang sana, ada adzan, segala aktivitas stop. Semua orang pergi ke masjid. Andai Indonesia semua orang islam gitu, Indah, Berkaah.

2) Hafidzah
Cahaya al-quran tak hanya menyinari pembacanya, namun juga pendengarnya, dan penghafalnya. Hafidzah quran juga bisa membawa keluarga besarnya ke surga. Bukan hanya keluarga kecil, tapi keluarga besar. Indaah. Bahagia menurut saya itu ketika melihat orang lain bahagia karena kita. Iya. Itu bahagianya sampai tak terhinga. Apalagi membahagiakan keluarga sendiri :)

Untuk mendudukkan orang tua kita layaknya raja dan ratu nanti di surga, caranya ya hafal quran lillahi ta’ala (^o^)// Dan jadi penghafal quran 30 juz ini saya jadikan impian di tahun 2017 ini. Apa mungkin? Mungkin! Karena saya selalu ingat kata ni “Bermimpilah setinggi mungkin, kalaupun tak sampai, setidaknya kamu telah menggapai banyak bintang-bintang di langit” :)

3) I-Phone



Bermimpi urusan duniawi boleh boleh aja yakan? Asalkan digunakan sebaik mungkin. Walau saya ngga pandai menabung dan ngga mungkin minta uang ke orang tua, maka yang saya mintai adalah Allah. Allah Maha Kaya kok. DIA juga seneng kalau ada hamba-Nya yang minta ke DIA. (^o^)// gih minta bareng-bareng yuk. He. Lewat doa, tahajjud, sholawat, dhuha dan melakukan apa yang wajib, serta sunnah-sunnah lainnya :) Jauhin dah tu maksiat. Siapa tahu nanti dapet hadiah mendadak berupa I-phone XD Ngga cuma satu. Tapi bisa dapet I-phone buat keluarga, temen-temen XD Atau jadi miliader. Jangan takut bermimpi pokoknya, asal ada usahanya. 

4) Penulis




Jadi penulis itu mudah. Tinggal nulis aja kan sesuka hati. Tapi kali ini, menulis untuk umum. Bahasa dan alur wajib diperhatikan sedetail mungkin. Sejak 3 tahun lalu bermimpi jadi penulis novel best seller, whoa. Ujung-ujungnya baru jadi penulis cerpen mading kelas dulu XD But, no prolem. Tomorrow will be success ;) Aamiin. 

5)  Istiqomah
Kenapa saya tulis “istiqomah” itu impian di akhir impian tahun ini? Setelah perjuangan muhasabah diri atau berbenah diri, istiqomahlah yang harus berperan sampai akhir. Apa yang sudah-sudah dilakukan dengan baik, musti di jaga dan dipertahankan. Itu hal yang paling sulit, sih. Tapi ya masak sudah berubah baik, mau jadi buruk lagi. Kalau bisa baiknya ditambah. Jadi super baik, he. 
Sebab syaiton ngga akan berhenti gangguin iman kita, orang-orang yang masih lemah imannya. Syaiton ngga akan ngambil mobil, uang, emas, dan harta benda lain yang kita punya. Syaiton cuma ngincer iman kita. Sebab syaiton tahu, yang paling berharga dalam diri manusia itu, IMAN. 
Tuh, syaiton aja tahu, masa kita engga? 
Rela ngebiarin syaiton ngambil keimanan kita? Rela iman kita naik turun ngga jelas? Ngga dong. Makanya jangan turuti yang namanya nafsu. Satu kali nafsu itu kita manjain, dia akan menjajah diri kita. Naudzubillah.

Yup! Kelima impian tahun 2017 ini murni impian yang akan saya capai. Semoga berkah :)


[#KampusFiksi 10 Days Writing Challenge]

Day 3 #10DaysKF #KampusFiksi


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila tinggalkan komentar untuk hal yang perlu disampaikan :)