Senin, 04 Desember 2017

Ad Dhuhaa (4)

((And the Hereafter is better for you than the first life))

DUNIA ITU IBARAT MIE INSTAN
AKHIRAT ITU IBARAT SAYURAN

Makan mie instan itu enaak bangeet, bangeeet, bangeeet kan ya. Bahkan ia pernah menjadi makanan favorit saya nomor satu sedunia.
Waktu kecil, kemanapun dan dengan siapapun saya pergi, pasti makannya mie instan. Pernah tante saya malu mau pesenin makanan buat saya, karena dalam daftar menu tidak ada mie instan. ((yaiyalah orang itu resto ikan laut)), sampai saya dipaksa-paksa supaya pesan makanan yang ada di menu. Saya tetap tidak mau. Finally, tante saya ikutan pesen mie instan sebab bingung mau pesen apa :v

Bagi saya mie instan adalah segalanya. Saya nyaris setiap hari makan mie instan. Padahal ibu saya sangat sangat melarang. Saya makan mie instan ketika ibu saya kerja, jadi tidak ketahuan. Namun apa? Tetap ketahuan! Usut punya usut, ternyata selama ini yang ngasih tahu ibu adalah yang punya warung mie instan di mana saya belinya di situ. Juga bude saya yang rumahnya bersebelahan dengan rumah saya. 
Ketika ibu pulang kerja, bude ngadu, "Kok tadi saya nyium aroma mie instan ya?" 
Dan ibu otomatis tahu bahwa itu ulah saya -_-

Pun setiap saya ulang tahun, saya gak pernah minta yang aneh-aneh. Sekadar makan mie instan bahagia sudah!
Jadi hari itu saya lagi ulang tahun, karena saya sedang sakit, saya gak sekolah dan ikut ibu ke kantor. Jam makan siang, saya mohon-mohon ke ibu saya supaya dibolehin makan mie instan. Finally ibu saya luluh, malah bilang ke ibu kantinnya, “pesan mie goreng pakai telur satu bu, anak saya lagi ulang tahun minta kado mie instan”

Hmm.. Dan hari itu menjadi hari paling bahagia ketika saya bisa terang-terangan makan mie instan di depan ibu :’)

Lama kelamaan, disebabkan seringnya saya mengonsumsi mie instan, saya jadi sakit dan alergi parah. Sakitnya pun macem-macem. Sampai sekarang ketika saya makan mie instan, alergi itu langsung menyerang. *sad*
Karena itu, sekarang saya dipaksa untuk bisa makan sayuran. Saya anti sayuran, btw. Gak suka. Saat ini setiap kali makan pasti ada hijau-hijaunya, hmm.
Tetapi saya sudah sadar bahwa sayuran itu memang sangat penting untuk tubuh kita.
Lain dengan mie instan, dia enaak bangeet. Tapi ternyata enaknya cuma di mulut doang! Setelah itu perutlah yang menanggung luka.  

Ibarat dunia dan akhirat,
Dunia itu enaknya hanya sementara. Kalau kita mikirin dunia terus, ngasih asupan ke dunia terus, menuruti keinginan dunia melulu, bagaimana?
Akhirat terlupakan?
Lihat sayuran. Menurut saya dia tidak enak sama sekali. Namun apa manfaat yang kita dapat? Banyak dan kekal. Seperti akhirat.

MIE INSTAN IBARAT DUNIA
Dunia itu mahal harganya, kalau apa-apa pakai uang. Lihat realita remaja jaman sekarang. Orang-orang berbondong-bondong nonton konser. Beli ini beli itu. Makan makanan yang lagi hits, padahal orang tua masak di rumah.
Dan demi semua itu, urusan duniawi, kita rela ngeluarin uang berapapun. Untuk beli mie juga ngeluarin uang, btw.

AKHIRAT IBARAT SAYURAN
Sementara akhirat? Nggak bayar. GRATISSS. Pernahkah kita datang ke pengajian disuruh bayar berjuta-juta? Pernahkah kita masuk masjid ditarif per orang?
Jika kita bawa uang 50K ke Mall itu kita gak mau berangkat karena buat apaaa ya kan? Namun jika kita bawa uang 50K ke masjid itu akan terasa sangatlah besar. Kadang malah kalau mau infaq, buat jajan dulu supaya uangnya pecah. 
Lebih lebih ketika ditarikin infaq atau shodaqoh, jawabannya, "aduuhh nggak ada uang kecil nih," 

Lah, yaudalah, seterah XD

Sayuran tersebutpun, kita bisa tanam sendiri, petik sendiri. Ga perlu pake uang terus-menerus :)

Cara supaya seimbang, kita satukan dunia dan akhirat kita. Saat kita mau makan, baca basmallah. Mau ngerjain PR, baca basmallah. Mau benerin genteng, baca basmallah. Apapun yang kita lakukan, bacalah basmallah pakai niat lillahi ta'ala. Semua urusan duniapun menjadi urusan akhirat.  


Last, mengapa judul tulisan ini saya kasih nama ad dhuhaa ayat 4? Sebab saya terinspirasi oleh terjemahannya. Silahkan read Al-Qur’an. Jangan hanya watsapp temen yang di Read. Surat Ad dhuhaa pun berhak. Khususon ayat 4 :) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sila tinggalkan komentar untuk hal yang perlu disampaikan :)