((And the Hereafter is better for you than the first life)) |
DUNIA ITU IBARAT MIE INSTAN
AKHIRAT ITU IBARAT SAYURAN
Makan mie instan itu
enaak bangeet, bangeeet, bangeeet kan ya. Bahkan ia pernah menjadi makanan favorit
saya nomor satu sedunia.
Waktu kecil, kemanapun
dan dengan siapapun saya pergi, pasti makannya mie instan. Pernah tante saya
malu mau pesenin makanan buat saya, karena dalam daftar menu tidak ada mie
instan. ((yaiyalah orang itu resto ikan laut)), sampai saya dipaksa-paksa supaya pesan makanan yang ada di menu. Saya tetap tidak mau. Finally, tante
saya ikutan pesen mie instan sebab bingung mau pesen apa :v
Bagi saya mie instan
adalah segalanya. Saya nyaris setiap hari makan mie instan. Padahal ibu saya
sangat sangat melarang. Saya makan mie instan ketika ibu saya kerja, jadi tidak
ketahuan. Namun apa? Tetap ketahuan! Usut punya usut, ternyata selama ini yang
ngasih tahu ibu adalah yang punya warung mie instan di mana saya belinya di
situ. Juga bude saya yang rumahnya bersebelahan dengan rumah saya.
Ketika ibu pulang kerja, bude ngadu, "Kok tadi saya nyium aroma mie instan ya?"
Dan ibu otomatis tahu bahwa itu ulah saya -_-
Pun setiap saya ulang
tahun, saya gak pernah minta yang aneh-aneh. Sekadar makan mie instan bahagia
sudah!
Jadi hari itu saya lagi
ulang tahun, karena saya sedang sakit, saya gak sekolah dan ikut ibu ke kantor.
Jam makan siang, saya mohon-mohon ke ibu saya supaya dibolehin makan mie
instan. Finally ibu saya luluh, malah bilang ke ibu kantinnya, “pesan mie goreng
pakai telur satu bu, anak saya lagi ulang tahun minta kado mie instan”
Hmm.. Dan hari itu
menjadi hari paling bahagia ketika saya bisa terang-terangan makan mie instan
di depan ibu :’)
Lama kelamaan, disebabkan seringnya saya mengonsumsi
mie instan, saya jadi sakit dan alergi parah. Sakitnya pun macem-macem. Sampai
sekarang ketika saya makan mie instan, alergi itu langsung menyerang. *sad*
Karena itu, sekarang saya dipaksa untuk bisa makan
sayuran. Saya anti sayuran, btw. Gak suka. Saat ini setiap kali makan pasti ada
hijau-hijaunya, hmm.
Tetapi saya sudah sadar bahwa sayuran itu memang
sangat penting untuk tubuh kita.
Lain dengan mie instan, dia enaak bangeet. Tapi
ternyata enaknya cuma di mulut doang! Setelah itu perutlah yang menanggung
luka.
Ibarat dunia dan akhirat,
Dunia itu enaknya hanya sementara. Kalau kita
mikirin dunia terus, ngasih asupan ke dunia terus, menuruti keinginan dunia
melulu, bagaimana?
Akhirat terlupakan?
Lihat sayuran. Menurut saya dia tidak enak sama sekali.
Namun apa manfaat yang kita dapat? Banyak dan kekal. Seperti akhirat.
MIE INSTAN IBARAT DUNIA
Dunia itu mahal harganya, kalau apa-apa pakai uang.
Lihat realita remaja jaman sekarang. Orang-orang berbondong-bondong nonton
konser. Beli ini beli itu. Makan makanan yang lagi hits, padahal orang tua
masak di rumah.
Dan demi semua itu, urusan duniawi, kita rela
ngeluarin uang berapapun. Untuk beli mie juga ngeluarin uang, btw.
AKHIRAT IBARAT SAYURAN
Sementara akhirat? Nggak bayar. GRATISSS. Pernahkah kita
datang ke pengajian disuruh bayar berjuta-juta? Pernahkah kita masuk masjid
ditarif per orang?
Jika kita bawa uang 50K ke Mall itu kita gak mau
berangkat karena buat apaaa ya kan? Namun jika kita bawa uang 50K ke masjid itu
akan terasa sangatlah besar. Kadang malah kalau mau infaq, buat jajan dulu supaya uangnya pecah.
Lebih lebih ketika ditarikin infaq atau shodaqoh, jawabannya, "aduuhh nggak ada uang kecil nih,"
Lah, yaudalah, seterah XD
Sayuran tersebutpun, kita bisa tanam sendiri, petik sendiri. Ga perlu pake uang terus-menerus :)
Cara supaya seimbang, kita satukan dunia dan akhirat kita. Saat kita mau makan, baca basmallah. Mau ngerjain PR, baca basmallah. Mau benerin genteng, baca basmallah. Apapun yang kita lakukan, bacalah basmallah pakai niat lillahi ta'ala. Semua urusan duniapun menjadi urusan akhirat.
Sayuran tersebutpun, kita bisa tanam sendiri, petik sendiri. Ga perlu pake uang terus-menerus :)
Cara supaya seimbang, kita satukan dunia dan akhirat kita. Saat kita mau makan, baca basmallah. Mau ngerjain PR, baca basmallah. Mau benerin genteng, baca basmallah. Apapun yang kita lakukan, bacalah basmallah pakai niat lillahi ta'ala. Semua urusan duniapun menjadi urusan akhirat.
Last, mengapa judul tulisan ini saya kasih nama ad dhuhaa
ayat 4? Sebab saya terinspirasi oleh terjemahannya. Silahkan read Al-Qur’an. Jangan hanya watsapp temen yang di Read. Surat Ad dhuhaa pun berhak. Khususon ayat 4 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila tinggalkan komentar untuk hal yang perlu disampaikan :)